Rahasia Meraih Orgasme Berulang-Ulang


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZQuKsCym7HLpVr9k3tr_YfdZxXnlOhwtQq2m_IN5yowrInlBbf3j7Z86BnrHlFloOsow7_svjZ7m_Kmi4dvfDq8jiMRXCEUIpwg11zIN_zkdmUZjVSrNxEoKMGwHe85jOGRnCh-iuDMU/s1600/Posisi+Bercinta+Hot+Suami+Isteri.jpg
TIDAK semua pasangan yang berhubungan intim selalu berhasil mendapatkan puncak kenikmatan seksual atau orgasme. Namun buat pasangan yang sudah bisa merumuskan strategi bercinta, bisa jadi tidak hanya sekali berorgasme tetapi bisa mendapatkannya secara berulang-ulang.

Menurut Prof Wimpie Pangkahila SpAnd FAACC, setiap hubungan seksual yang normal akan berlangsung melalui suatu reaksi seksual dengan orgasme sebagai puncaknya.

"Suatu reaksi seksual yang sempurna berlangsung melalui empat fase, yaitu fase rangsangan (excitement phase), fase datar (plateau phase), fase orgasme (orgasm phase), dan fase resolusi (resolution phase). Reaksi seksual yang sempurna ini disebut siklus reaksi seksual dengan orgasme sebagai puncaknya," tambah Guru Besar dan Ketua Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini, di sela-sela acara seminar seksualitas di Cilantro, Wisma BNI 46 Jakarta, baru-baru ini.

Wimpie menambahkan, siklus reaksi seksual ini terjadi kalau seseorang menerima rangsangan seksual yang cukup. Kalau rangsangan seksual dirasa tidak cukup, maka siklus reaksi seksual tidak terjadi. Bila rangsangan seksual yang efektif berlanjut, maka tercapailah puncak reaksi seksual, yaitu orgasme.

"Pada saat orgasme orang merasakan suatu sensasi erotik yang menyenangkan, yang secara populer disebut kenikmatan seksual. Pada saat itu ketegangan seksual dilepaskan secara tiba-tiba," jelasnya.

Menurut Wimpie, secara fisik orgasme merupakan fase tersingkat dalam siklus reaksi seksual. Biasanya hanya berlangsung dalam beberapa detik, yang ditandai dengan kekejangan otot yang bersifat ritmik dan menimbulkan sensasi fisik yang kuat, diikuti relaksasi yang cepat. Kekejangan otot yang ritmik tersebut tidak hanya terjadi pada kelamin, melainkan juga pada seluruh otot tubuh yang lain. Sementara secara psikis orgasme merupakan puncak kenikmatan.

"Kalau orgasme tidak tercapai berarti kenikmatan seksual tidak dirasakan dan ketegangan seksual tetap dirasakan karena tidak mendapatkan pelepasan. Jadi hubungan seksual yang tidak berakhir dengan orgasme sebenarnya adalah hubungan seksual yang tidak sempurna," jelasnya.

Wimpie pun menegaskan, tidak sulit bagi pasangan untuk mendapatkan orgasme secara berulang-ulang bila masing-masing pasangan bisa kembali melalui suatu reaksi seksual setelah berhubungan intim.

Anda berani menerima tantangan!
Sumber : www.okezone.com